Banyak ahli mengemukakan mengenai penyebab stres kerja
itu sendiri.
Soewondo (1992) mengadakan penelitian dengan sampel
300 karyawan
swasta di Jakarta, menemukan bahwa penyebab stres
kerja terdiri atas 4
(empat) hal utama, yakni:
1. Kondisi dan situasi pekerjaan
2.
Pekerjaannya
3. Job requirement seperti status pekerjaan dan karir
yang
tidak jelas
4. Hubungan interpersonal
Luthans (1992)
menyebutkan bahwa penyebab stres (stressor)
terdiri atas empat hal
utama, yakni: 1. Extra organizational stressors, yang terdiri dari
perubahan
sosial/teknologi, keluarga, relokasi, keadaan ekonomi dan
keuangan,
ras dan kelas, dan keadaan komunitas/tempat tinggal.
2.
Organizational stressors, yang terdiri dari kebijakan organisasi,
struktur
organisasi, keadaan fisik dalam organisasi, dan proses yang
terjadi
dalam organisasi.
3. Group stressors, yang terdiri dari kurangnya
kebersamaan dalam
grup, kurangnya dukungan sosial, serta adanya
konflik intraindividu,
interpersonal, dan intergrup.
4. Individual
stressors, yang terdiri dari terjadinya konflik dan
ketidakjelasan peran, serta disposisi individu seperti pola
kepribadian
Tipe A, kontrol personal, learned helplessness, selfefficacy,
dan
daya tahan psikologis.
Sedangkan Cooper dan Davidson (1991) membagi
penyebab
stres dalam pekerjaan menjadi dua, yakni:
Group
stressor, adalah penyebab stres yang berasal dari situasi
maupun
keadaan di dalam perusahaan, misalnya kurangnya
kerjasama antara
karyawan, konflik antara individu dalam
suatu kelompok, maupun
kurangnya dukungan sosial dari
sesama karyawan di dalam perusahaan.
Individual stressor, adalah penyebab stres yang berasal dari
dalam
diri individu, misalnya tipe kepribadian seseorang,
kontrol personal
dan tingkat kepasrahan seseorang, persepsi
terhadap diri sendiri,
tingkat ketabahan dalam menghadapi
konflik peran serta ketidakjelasan
peran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar